KH. As’ad Humam: Sang Pembaru Metode Belajar Al-Qur’an

 

Oleh: Siti Hajar

Sosok yang menciptakan buku Iqra adalah KH. As’ad Humam, seorang ulama asal Yogyakarta yang dikenal sebagai inovator dalam metode belajar membaca Al-Qur'an. Buku Iqra pertama kali diperkenalkan pada tahun 1988 dan hingga kini masih menjadi metode favorit dalam mengajarkan Al-Qur'an di berbagai negara, khususnya di Indonesia dan Malaysia.

Perjalanan KH. As’ad Humam dan Penciptaan Metode Iqra

KH. As’ad Humam lahir di Kauman, Yogyakarta, sebuah lingkungan yang dikenal kuat dalam tradisi Islam dan pendidikan agama. Beliau adalah seorang pendidik yang sangat peduli terhadap cara anak-anak dan masyarakat belajar membaca Al-Qur'an.

Pada masanya, metode pembelajaran Al-Qur'an masih mengandalkan sistem Baghdadi, yang mengajarkan huruf-huruf hijaiyah satu per satu sebelum masuk ke bacaan yang lebih kompleks. Proses ini dinilai kurang efektif dan memakan waktu lama. KH. As’ad Humam melihat perlunya sistem baru yang lebih cepat, praktis, dan mudah dipahami oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Bersama tim Tadarus AMM (Angkatan Muda Masjid) di Yogyakarta, KH. As’ad Humam menyusun Metode Iqra, sebuah pendekatan revolusioner dalam belajar membaca Al-Qur'an yang berbasis "bacaan langsung" tanpa perlu mengeja satu per satu. Metode ini terdiri dari enam jilid buku yang dirancang secara sistematis, dimulai dari huruf hijaiyah tunggal, suku kata, hingga bacaan yang lebih kompleks dengan harakat dan tajwid.

Keunggulan Metode Iqra

  1. Lebih Cepat Dipahami – Dibandingkan metode klasik, Iqra memungkinkan seseorang bisa mulai membaca Al-Qur'an dalam waktu yang lebih singkat.
  2. Mudah dan Praktis – Susunan materinya sederhana dan bertahap, sehingga cocok untuk anak-anak maupun pemula dari berbagai usia.
  3. Digunakan Secara Luas – Metode ini diadopsi oleh banyak lembaga pendidikan Islam, termasuk Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) di Indonesia, Malaysia, Brunei, dan negara lainnya.
  4. Bersifat Mandiri – Dengan metode Iqra, murid bisa belajar secara mandiri tanpa harus terlalu bergantung pada guru.

Warisan dan Pengaruh Besar

Berkat inovasinya, KH. As’ad Humam telah berjasa dalam mempermudah pembelajaran Al-Qur'an bagi jutaan umat Muslim. Meskipun beliau telah wafat pada tahun 1996, warisannya tetap hidup hingga sekarang. Buku Iqra masih digunakan di berbagai lembaga pendidikan Islam dan menjadi standar dalam mengajarkan Al-Qur'an kepada generasi muda.

Metode yang diciptakannya bukan hanya mempermudah anak-anak dalam belajar, tetapi juga membuka kesempatan bagi siapa saja untuk mendekatkan diri kepada Al-Qur'an dengan cara yang lebih praktis dan sistematis.

Semoga Allah merahmati beliau dan menerima segala amal jariyahnya. Aamiin.

Baiklah, sekarang mari kita lihat kandungan dari Buku Iqra.

Buku Iqra terdiri dari enam jilid yang disusun secara bertahap untuk membantu pembelajaran membaca Al-Qur'an secara sistematis dan progresif. Metode ini dirancang agar pembelajar, terutama anak-anak, dapat dengan cepat mengenali huruf, menggabungkan suku kata, dan membaca Al-Qur'an dengan lancar tanpa harus mengeja satu per satu.

Susunan Kandungan Buku Iqra

Jilid 1: Pengenalan Huruf Hijaiyah. Mengenalkan huruf hijaiyah tunggal dari ا (alif) hingga ي (ya) tanpa harakat. Huruf diperkenalkan dalam berbagai bentuknya: berdiri sendiri, awal, tengah, dan akhir kata. Siswa diajarkan mengenali perbedaan bentuk huruf dalam berbagai posisi.

Jilid 2: Pengenalan Harakat dan Suku Kata. Pengenalan harakat dasar: Fathah ( َ ), Kasrah ( ِ ), dan Dammah ( ُ ). Mulai belajar menggabungkan huruf dengan harakat untuk membentuk suku kata sederhana. Contoh: بَ (ba), تِ (ti), مُ (mu) dan latihan membaca kata sederhana dengan dua huruf.

Jilid 3: Gabungan Kata dan Tanwin. Belajar menggabungkan lebih dari dua huruf menjadi satu kata. Pengenalan tanwin: Fathatain ( ً ), Kasratain ( ٍ ), dan Dammatain ( ٌ ). Contoh bacaan: كِتَابٌ (kitaabun), قَلَمٍ (qolamin) dan terakhir memperkenalkan bacaan panjang (mad) dan tanda baca seperti tasydid (ّ ).

Jilid 4: Latihan Membaca Kalimat Pendek dan Sukun. Pengenalan huruf yang memiliki sukun ( ْ ), seperti اَلْقُرْآنُ (Al-Qur'an). Latihan membaca kalimat pendek dalam Al-Qur'an dengan berbagai harakat dan tanda baca. Selanjutnya cara membaca dengan penekanan pada pengucapan yang benar dan mulai mengenal tajwid dasar.

Jilid 5: Bacaan Beragam dengan Ayat Pendek. Mulai membaca potongan ayat-ayat Al-Qur'an pendek. Pengenalan hukum bacaan tajwid seperti mad wajib, mad jaiz, dan qalqalah. Mempraktikkan bacaan dalam bentuk ayat-ayat yang lebih panjang.

Jilid 6: Membaca Al-Qur'an Secara Mandiri. Fokus pada membaca ayat Al-Qur'an secara lengkap. Penyesuaian dengan tanda baca asli dalam mushaf Al-Qur'an. Menguatkan pemahaman tajwid dan kelancaran membaca. Setelah menyelesaikan jilid ini, siswa diharapkan sudah siap membaca Al-Qur'an dengan baik.

Adapun Keunggulan Metode Iqra adalah, Praktis & Cepat – Tidak perlu mengeja, langsung membaca dengan lancar. Bertahap & Sistematis – Materi disusun dari dasar hingga mahir.

Buku Iqra bisa dibaca secara mandiri – Bisa dipelajari dengan atau tanpa guru. Dan ternyata buku ini digunakan di Banyak Negara – Standar bagi Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA).

Metode Iqra ini telah membantu jutaan umat Islam dalam belajar membaca Al-Qur'an dengan lebih cepat dan mudah. Semoga Allah memberkahi jasa KH. As’ad Humam dan semua yang mengajarkan Al-Qur’an. Aamiin. []

 

Lebih baru Lebih lama