![]() |
Sumber: panoramanegeri.blogspot.com |
Oleh: Siti Hajar
Di jantung Kota Medan, Sumatera Utara, berdiri megah sebuah istana dengan
arsitektur unik yang memadukan gaya Melayu, Islam, India, Spanyol, dan Italia.
Istana Maimun, begitu namanya, adalah peninggalan Kesultanan Deli yang masih
berdiri kokoh hingga kini. Meski banyak wisatawan mengenalnya sebagai ikon
wisata Kota Medan, ada kisah-kisah yang jarang terungkap tentang istana ini.
Sejarah yang Jarang Diketahui
Kesultanan Deli adalah salah satu kerajaan Melayu yang berdiri sejak abad
ke-17. Didirikan oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan pada tahun 1632,
kesultanan ini berkembang pesat sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan di
Sumatera Timur. Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, yang memerintah dari
tahun 1873 hingga 1924, adalah sosok di balik pembangunan Istana Maimun. Ia
membangun istana ini pada tahun 1888 sebagai pusat pemerintahan dan kediaman
resmi sultan.
Istana Maimun dirancang oleh seorang arsitek Italia yang bekerja sama
dengan tukang-tukang lokal. Keunikan arsitekturnya tidak hanya terletak pada
keindahan bangunannya, tetapi juga pada percampuran budaya yang menjadi bukti
betapa strategisnya Kesultanan Deli pada masanya. Berbeda dari istana-istana
lain di Nusantara, Istana Maimun berdiri sebagai simbol keterbukaan dan
adaptasi budaya yang kuat.
Ada satu cerita menarik yang jarang diceritakan: dahulu, istana ini bukan
hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga tempat berlangsungnya diplomasi
antara Kesultanan Deli dan bangsa Eropa. Bahkan, beberapa perabotan di
dalamnya, seperti lampu gantung kristal dan kursi-kursi ukiran, berasal
langsung dari Eropa, menandakan betapa besarnya pengaruh perdagangan Kesultanan
Deli dengan dunia luar.
Menyusuri Kemegahan Istana
Saat pertama kali tiba di pelataran Istana Maimun, saya langsung disambut
oleh jejeran pedagang makanan yang menjajakan aneka kuliner khas Medan. Aroma
lezat soto Medan dan manisnya kue tradisional seolah menjadi sambutan hangat
bagi para wisatawan.
Memasuki pekarangan, pemandangan hijau dari taman istana mencuri perhatian.
Taman ini tertata rapi dengan pepohonan rindang dan bunga berwarna-warni,
memberikan kesejukan di tengah teriknya kota. Suasana ini mengundang siapa saja
untuk duduk sejenak, menghayati keindahan sejarah yang masih terasa di udara.
Saat melangkah ke dalam istana, saya merasa seperti memasuki lorong waktu.
Ruang utama istana dihiasi dengan lampu gantung megah yang menerangi setiap
sudutnya. Dinding-dindingnya dipenuhi dengan foto-foto para sultan terdahulu,
menjadi saksi bisu perjalanan panjang Kesultanan Deli.
Salah satu bagian yang paling menarik perhatian saya adalah koleksi
benda-benda khas kerajaan. Di sini, terdapat berbagai senjata tradisional
seperti keris dan tombak, pakaian adat Melayu dengan sulaman emas, serta
perabotan khas yang masih terawat baik. Tak hanya itu, singgasana kerajaan yang
berbalut kain kuning keemasan berdiri gagah di tengah ruangan, menampilkan
kejayaan masa lalu yang tetap dikenang hingga kini.
Merasakan Keunikan Budaya
Selain keindahan arsitektur dan koleksi bersejarahnya, Istana Maimun juga
menghadirkan pengalaman budaya yang kaya. Wisatawan yang datang bisa mencoba
mengenakan pakaian adat Melayu lengkap dengan aksesori khasnya dan berfoto di
dalam istana. Sensasi berdiri di depan singgasana, mengenakan busana kerajaan,
memberikan pengalaman berbeda yang membuat kita seolah kembali ke masa kejayaan
Kesultanan Deli.
Setiap sudut istana ini menyimpan cerita. Baik itu dari motif ukiran yang
memiliki makna filosofis, jendela-jendela tinggi yang membawa kesejukan alami,
hingga cerita-cerita rakyat yang masih hidup di antara masyarakat sekitar.
Fungsi Istana Maimun Saat Ini
Saat ini, Istana Maimun tidak lagi digunakan sebagai kediaman resmi Sultan
Deli. Sebagian besar bangunan difungsikan sebagai museum yang terbuka untuk
umum, menampilkan berbagai peninggalan sejarah Kesultanan Deli. Selain itu,
istana ini juga sering digunakan untuk acara adat, upacara budaya, dan wisata
edukasi bagi para pelajar dan peneliti yang ingin mengenal lebih dalam sejarah
Melayu di Sumatera.
Istana Maimun bukan sekadar bangunan tua bersejarah, melainkan simbol
kejayaan dan keberagaman budaya yang melekat dalam setiap sudutnya. Mengunjungi
tempat ini bukan hanya tentang melihat, tetapi juga merasakan atmosfer dan
memahami sejarah yang jarang diceritakan.
Bagi siapa saja yang berkunjung ke Medan, jangan lewatkan kesempatan untuk
menyusuri jejak kejayaan Kesultanan Deli di Istana Maimun. Karena di setiap
langkah yang kita ambil di dalamnya, ada sejarah yang masih berbisik pelan,
menunggu untuk didengar dan dihargai.[]