6 Manfaat Utama Waduk Gajah Mungkur

Sumber: jateng.idntimes.com

 Oleh: Siti Hajar

Sejarah Pengadaan Waduk Gajah Mungkur

Waduk Gajah Mungkur dibangun sebagai bagian dari proyek besar pengendalian banjir dan penyediaan air di Jawa Tengah, khususnya untuk mengatasi permasalahan banjir di wilayah aliran Sungai Bengawan Solo. Proyek ini dimulai pada era pemerintahan Presiden Soeharto dan melibatkan berbagai pihak, termasuk tenaga ahli dari dalam dan luar negeri.

Awalnya ide pembangunan waduk Gajah Mungkur berawal dari masalah banjir dari sungai besar Bengawan Solo. Sungai Bengawan Solo ini sering mengalami banjir besar yang merugikan masyarakat di daerah hilir seperti Solo, Sukoharjo, dan sekitarnya.

Selain itu kebutuhan irigasi dan air baku di wilayah tersebut. Wilayah pertanian di sekitar Wonogiri membutuhkan sumber air yang stabil untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Kemudian upaya untuk memenuhi kebutuhan listrik. Dengan membangun waduk, energi listrik dapat dihasilkan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Pembangunan Waduk Gajah Mungkur dimulai pada tahun 1976 dan selesai pada tahun 1981. Proyek ini dikerjakan dengan bantuan tenaga ahli dari Jepang melalui kerja sama dengan pemerintah Indonesia.

Waduk ini menenggelamkan 51 desa di Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, sehingga lebih dari 12.000 kepala keluarga harus direlokasi ke berbagai daerah, termasuk ke wilayah Sumatra dalam program transmigrasi.

Tokoh yang Berperan pada masa adalah Presiden Soeharto, Sebagai kepala negara saat itu, beliau memberikan persetujuan dan dukungan penuh terhadap pembangunan waduk. Selanjutnya tentu Kementerian Pekerjaan Umum yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengawasan teknis proyek. Ada banyak Insinyur dan Ahli dari Jepang didatangkan untuk membangun proyek besar ini pada saat itu sebagai desain teknis dan kontruksi bendungan.

Seterusnya ada pemerintah setempat yaitu pemerintah Daerah Jawa Tengah. Mereka Terlibat dalam pengelolaan dampak sosial, termasuk relokasi warga yang terdampak.

Hasil dan Dampak dari adanya Bendungan Waduk Gajah Mungkur ini adalah berhasil mengurangi banjir di aliran Sungai Bengawan Solo. Memberikan manfaat bagi pertanian, perikanan, listrik, dan pariwisata di daerah Wonogiri dan sekitarnya. Meski sempat mendapat protes dari masyarakat yang harus direlokasi, proyek ini tetap berjalan dengan kompensasi dan program transmigrasi.

Waduk ini kini menjadi salah satu waduk terbesar di Indonesia dan terus berperan penting dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah Jawa Tengah.

Tentu banyak manfaat yang sudah dinikmati oleh warga yang berada di sekitar Waduk. Sedikitnya ada 6 manfaat utama. Mari kita ulas satu persatu

1. Irigasi Pertanian

Waduk ini memasok air untuk sistem irigasi di daerah sekitarnya, terutama di Kabupaten Wonogiri dan daerah hilir seperti Sukoharjo, Karanganyar, hingga Klaten. Dengan adanya waduk ini, lahan pertanian dapat terairi secara lebih teratur, mengurangi risiko kekeringan saat musim kemarau.

2. Pengendalian Banjir

Waduk Gajah Mungkur berfungsi untuk menampung air dari Sungai Bengawan Solo, sehingga dapat mengurangi risiko banjir di daerah hilir, seperti Solo dan sekitarnya.

3. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Waduk ini juga dimanfaatkan sebagai sumber energi dengan adanya PLTA Gajah Mungkur yang menghasilkan listrik untuk kebutuhan masyarakat.

4. Perikanan dan Perikanan Keramba

Di waduk ini terdapat budidaya ikan dengan sistem keramba jaring apung. Hal ini memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar yang menggantungkan hidupnya dari sektor perikanan.

5. Pariwisata dan Rekreasi

Waduk Gajah Mungkur menjadi salah satu destinasi wisata di Jawa Tengah, dengan berbagai aktivitas seperti wisata perahu, memancing, hingga taman rekreasi yang menarik wisatawan.

6. Penyediaan Air Baku

Waduk ini juga berfungsi sebagai sumber air baku bagi masyarakat sekitar untuk keperluan rumah tangga, industri, dan kegiatan lainnya.

Fungsi Utamanya adalah sebagai Penampungan Air

Sebagai penampungan air, Waduk Gajah Mungkur mengumpulkan air hujan dan aliran sungai untuk digunakan sesuai kebutuhan. Air yang tertampung dapat dialirkan ke berbagai sektor seperti pertanian, industri, dan rumah tangga, sekaligus berfungsi sebagai cadangan air saat musim kemarau.

Dengan berbagai manfaat ini, Waduk Gajah Mungkur menjadi infrastruktur vital bagi ekosistem dan kehidupan masyarakat di sekitarnya. []

 

Lebih baru Lebih lama