10 Fakta Tentang Waduk Keuliling Kuta Cot Glie

Sumber: meuseraya.id

Oleh: Siti Hajar

Waduk Keuliling merupakan salah satu waduk terbesar di Aceh Besar yang berperan penting dalam mendukung sektor pertanian di wilayah sekitarnya. Selain menjadi sumber utama irigasi untuk ribuan hektare sawah, waduk ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir dan cadangan air bersih bagi masyarakat sekitar.

Dengan pemandangan yang asri dan udara yang sejuk, waduk ini pernah menjadi destinasi wisata alternatif bagi warga sekitar. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengunjung menurun akibat kurangnya perawatan dan pengelolaan fasilitas. Meski demikian, potensi Waduk Keuliling sebagai lokasi wisata alam dan ekowisata masih sangat besar jika dikelola dengan baik.

Waduk ini berada di Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, memiliki Luas: ±1.200 hektare. Waduk ini dibangun sebagai irigasi pengendalian banjir, sumber air bersih. Air yang ada di waduk ini berasal dari pegunungan seulawah dan gunung sekitar Jantho. Waduk ini dibangun pada Era Orde Baru. Ini adalah terbesar di Aceh Besar dengan lanskap alam yang indah, dikelilingi perbukitan hijau dan sawah-sawah yang luas.

Berikut 10 Fakta Terkini tentang Waduk Keuliling.

1. Waduk Terbesar di Aceh Besar

Waduk Keuliling adalah waduk terbesar di Aceh Besar, yang terletak di Kecamatan Kuta Cot Glie. Waduk ini memiliki luas yang cukup besar dan berfungsi sebagai sumber irigasi utama untuk ribuan hektare sawah di sekitarnya.

2. Dibangun Sejak Era Orde Baru

Waduk ini dibangun pada masa Orde Baru sebagai bagian dari program ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya air di Aceh Besar. Pembangunannya bertujuan untuk mendukung sektor pertanian, terutama dalam mengairi sawah-sawah yang ada di kawasan tersebut.

3. Pernah Mengalami Kekeringan Parah di Tahun 2019

Pada tahun 2019, Waduk Keuliling mengalami kekeringan ekstrem akibat musim kemarau panjang. Air waduk surut drastis hingga hampir mengering, menyebabkan banyak petani kesulitan mendapatkan pasokan air untuk irigasi.

4. Sumber Airnya dari Pegunungan Seulawah

Waduk ini mendapatkan pasokan air dari aliran sungai yang bersumber dari Pegunungan Seulawah. Namun, saat musim kemarau panjang, aliran air berkurang drastis, yang berpengaruh pada kapasitas waduk.

5. Dulu Sempat Ramai Dikunjungi Wisatawan

Sebelumnya, Waduk Keuliling menjadi destinasi wisata alternatif bagi masyarakat sekitar. Keindahan alamnya yang dikelilingi bukit hijau membuatnya menarik bagi pengunjung yang ingin bersantai, memancing, atau sekadar menikmati pemandangan.

6. Kini Pengunjung Berkurang Drastis

Sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengunjung ke Waduk Keuliling menurun drastis. Kurangnya perawatan dan fasilitas pendukung membuat tempat ini terkesan terbengkalai, padahal pemandangannya masih sangat cantik.

7. Berpotensi untuk Wisata Air dan Ekowisata

Jika dikelola dengan baik, waduk ini bisa menjadi tempat wisata yang menarik. Aktivitas seperti perahu dayung, pemancingan, atau sekadar wisata alam bisa menjadi daya tarik utama. Namun, belum ada pengelolaan resmi untuk menjadikannya sebagai objek wisata unggulan.

8. Habitat Berbagai Jenis Ikan Air Tawar

Di dalam waduk ini hidup berbagai jenis ikan air tawar, seperti ikan nila, mujair, dan lele. Banyak warga setempat yang memancing di waduk ini sebagai kegiatan rekreasi maupun untuk kebutuhan sehari-hari.

9. Berfungsi Sebagai Pengendali Banjir

Selain sebagai sumber irigasi, Waduk Keuliling juga berfungsi untuk mengendalikan banjir di daerah sekitarnya. Saat musim hujan, waduk menampung air dari sungai sehingga mengurangi risiko banjir di wilayah pertanian dan pemukiman.

10. Infrastruktur di Sekitar Waduk Perlu Ditingkatkan

Akses jalan menuju waduk sebenarnya sudah cukup baik, namun infrastruktur pendukung seperti tempat duduk, gazebo, atau area parkir masih minim. Jika ada perbaikan dan promosi yang lebih baik, waduk ini bisa kembali menjadi tujuan wisata favorit.

Waduk Keuliling adalah salah satu aset alam yang berharga di Aceh Besar. Sayang sekali jika potensinya tidak dimanfaatkan secara maksimal. Dengan pengelolaan yang baik, tempat ini bisa menjadi destinasi wisata yang menarik sekaligus tetap berfungsi sebagai sumber daya air yang vital.[]

 

Lebih baru Lebih lama